Mudah menulis artikel konten dalam 7 langkah berikut ini.
Untuk menulis artikel atau esai untuk konten, duduk di depan komputer atau sediakan secarik kertas dan mulailah menulis. Namun, petunjuk seperti itu hanya akan menolong sedikit orang. Banyak dari kita yang kesulitan untuk mulai menulis. Kebingungan kita adalah pada apa permasalahan yang dapat kita tulis. Berikut ini adalah beberapa tips berupa langkah-langkah yang dapat kita lakukan agar kita tidak berhenti “di tengah jalan” pada waktu menulis.
Langkah 1: Menentukan topik yang akan dibahas misalnya “tawuran di Jakarta”.
Langkah 2: Menentukan jumlah kata. Perlu ditegaskan di sini bahwa jumlah kata penting untuk membatasi pokok-pokok bahasan. Semakin banyak jumlah kata, semakin banyak pula pokok pikiran yang dapat ditulis. Misalnya saja kita tentukan esei sepanjang 350 kata.
Langkah 3: Menentukan fokus permasalahan “penyebab tawuran” , “akibat tawuran”, atau “langkah-langkah mencegah tawuran”. Misalnya, kita akan membahas permasalahan “penyebab tawuran”
Langkah 4: Gelembung gagasan. Kumpulkan gagasan Anda seperti Anda menangkap gagasan di udara.
Emosi remaja
Ingin dianggap jagoan
Energi remaja yang berlebihan
Masalahnya ada pada diri remaja
Lemahnya pengawasan sekolah
Nggak ada konsekuensi yang berat dari sekolah
Pendidikan moral di sekolah gagal
Masalahnya ada pada pihak sekolah
Orangtua nggak peduli
Masalahnya ada pada orangtua
Sentimen antar sekolah
Membolos hal biasa
Masalahnya ada pada persoalan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Langkah 5: Membatasi pokok bahasan
Karena penulisan terbatas jumlah kata, maka tidak mungkin semua gagasan kita di atas ditulis. Maka, untuk jumlah kata yang ditentukan, kita batasi saja menjadi tiga pokok pikiran yang menurut kita paling baik dan menarik untuk kita bahas. Misalnya kita batasi pada permasalahan:
“Masalahnya ada di sekolah”: Lemahnya pengawasan sekolah, Nggak ada konsekuensi yang berat dari sekolah, dan Pendidikan moral di sekolah gagal
Langkah 6: Membuat kerangka tulisan dan Judul.
Kerangka tulisan penting agar esei kita sistematis. Dengan sistematis maka orang akan dapat dengan mudah mengerti pendapat kita.
CONTOH MENULIS ARTIKEL
Bagian Pembuka:
Mendeskripsikan masalah tawuran di Jakarta dengan cerita atau ilustrasi tentang akibat buruk dari tawuran pelajar.
Bagian Pembahasan:
Menjelaskan pendapat kita bahwa penyebabnya ada tiga yaitu,
Lemahnya pengawasan sekolah: gambarkan atau jelaskan bagaimana lemahnya pengawasan sekolah, berilah contoh atau kisah nyata. Lalu, jelaskan pendapat kita mengenai hal itu.
Nggak ada konsekuensi yang berat dari sekolah: gambarkan atau jelaskan bagaimana konsekuensi tersebut tidak diterapkan di sekolah. Lalu, jelaskan pendapat kita mengenai hal itu.
Pendidikan moral di sekolah gagal: jelaskan dari sudut pandang kita bagaimana pendidikan moral di sekolah sudah gagal. Lalu, jelaskan pendapat kita mengenai hal itu.
Bagian penutup:
Rangkumlah tiga pendapat kita itu dalam satu kalimat.
Tulislah satu kalimat harapan atau ajakan mengenai peran sekolah dalam mencegah tawuran antar sekolah. Jika perlu, tambahkan satu kutipan peribahasa, kata-kata mutiara, atau kata-kata dari orang terkenal untuk menutup esei kita. Untuk esai yang bertujuan mengajak pembaca untuk memikirkan permasalahan, kita dapat mengakhirinya dengan pertanyaan retoris.
Langkah 7: Baca kembali esei kita apakah ada kesalahan ataukah kita perlu mengubah sistematika penulisan dan pertimbangkan apakah judul yang kita pilih sudah tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar